Mencintai Karena Allah
Mencintai Karena Allah
“Ada naungan pada hari kiamat ketika tidak ada naungan kecuali naungan Allah untuk tujuh orang,” ujar Ustadz Salim A Fillah dalam kajiannya, “salah satunya adalah orang yang saling cinta
karena Allah, bahkan kelak ada mimbar-mimbar dari cahaya yang
diperuntukkan kepada orang-orang yang saling mencintai karena keagungan
Allah.” Cinta ini merupakan karunia yang besar, yang mampu membuat para
nabi dan syuhada cemburu karenanya. Ustadz Salim menambahkan, ” Sebab
kita yakin dengan cinta yang tersambung oleh iman yang karena Allah
SWT, kita meraih manisnya iman. Cinta yang menghubungkan kita semua ini
sebagai muslim, membuat kita menggapai satu kedudukan di sisi Allah
yang tidak dicapai hanya dengan mengandalkan amalan-amalan pribadi
kita.”
Mencintai dan dicintai adalah
fitrah sebagai manusia. Ingin mencintai dan dicintai. Cinta itu bersih
dan suci, tapi sayangnya tanpa sadar, kita sendiri yang membuatnya
ternodai. Cinta tidak melulu kepada lawan jenis, tidak hanya soal suka
saling suka, apalagi cinta yang berakhir nestapa karena ikatan yang
belum waktunya. Lupa bahwa Allah sudah mengatur cinta sesuai tempatnya.
Luput dari perhatian kita bahwa cinta itu milik semua ciptaan-Nya,
Sahabat.
Mencintai sahabat karena Allah. Berjumpa dengannya karena Allah dan
berpisah karena Allah. Terkadang kita menjalani persahabatan hanya
karena satu kelas, sekolah, satu kos atau satu organisasi. Sahabat
sehidup semati, slogan yang sering digunakan. Pernahkah terfikir mengapa
tidak sahabat sehidup sesurga? Sahabat yang tidak hanya sebatas di
dunia tapi hingga ke surga. Sahabat yang tidak hanya menemani susah
senang di dunia tetapi menemani di surga yang kesenangannya abadi
selamanya.
Rasulullah bersabda, Al mar’u ma’a man ahabba.
Seorang itu beserta orang yang dicintainya. “Orang itu akan dihimpunkan
bersama orang-orang yang dicintainya,” ujar Ustadz Salim A Fillah,
“Maka perbanyaklah teman yang sholeh karena mereka punya syafaat di hari
kiamat.” Penting bagi kita untuk mencari teman-teman yang shalih
sebanyak-banyaknya. Mengenal mereka dan mereka kenal dengan kita.
Mencintai mereka karena Allah dan dicintai oleh mereka karena Allah
pula.
“Punya teman sholeh itu penting
karena kalau teman-teman sholeh itu sudah masuk surga mereka akan saling
bertanya satu sama yang lain “Mana si fulan yang dulu bersama kita,
yang suka mengingat Allah bareng bareng. Kok belum disini ya? Yuk kita matur
kepada Allah. Ya Allah si fulan biasa bersama kami maka himpunkan dia
sekarang bersama kami.” Didatangkanlah si fulan, “Aduh makasih ya tadi
aku tertahan di sana ga bisa masuk.” Ustadz Salim menggambarkan dengan
indahnya.
Mencintai
teman karena Allah berarti menginginkan yang terbaik untuk teman kita.
Karena kita mencintainya, kita tidak ingin ia melakukan apa yang Allah
tidak suka. Sebaliknya, karena mereka mencintai kita, dengan sabar
mereka menasehati dan menegur agar kita tidak kebablasan. Mencintai
karena Allah, karena kita sama-sama ingin kelak kita bisa berteman lagi
di surga. Jangan sakit hati atau bahkan membenci teman-teman kita yang
berusaha mengingatkan “Berhijab syar’i yuk. Wanita itu sangat mulia dan
cara Allah memuliakan wanita salah satunya dengan berhijab” sambil
tersenyum lalu membetulkan posisi kerudung
temannya. Atau ketika ada temanmu yang mengingatkan“Sholat dulu, sob!.
dan seruan-seruan kebaikan lainnya. Percayalah, mereka inginkan yang
terbaik untuk kita. Pernah suatu hari, ada teman saya yang cerita bahwa
ia telah putus dari pacarnya. Seketika, saya bersyukur dan tanpa sadar
bulir-bulir air mata saya meluncur deras. Sama halnya ketika saya
mengetahui ia berhijab untuk pertama kalinya. Saya peluk dia dengan
doa-doa yang terus terlantun untuknya. Ini yang dinamakan cinta karena
Allah. Berharap cinta ini kelak membawa kami ke surga.
“…
Dan Allah yang mempersatukan hati para hamba beriman. Jikapun kau
nafkahkan perbendaharaan bumi seluruhnya untuk mengikat hati mereka,
takkan bisa kau himpunkan hati mereka. Tetapi Allah-lah yang telah
menyatupadukan mereka…” (Al Anfaal: 63)
Sesungguhnya
Engkau mengetahui hati-hati ini berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah
berjumpa dalam taat-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah
berpadu dalam membela syariat-Mu. Teguhkanlah ikatannya dan kekalkankah
cinta kasihnya. Tunjukilah jalannya dan penuhilah hatinya dengan
cahaya-Mu yang tak pernah hilang oleh waktu.
Salam cinta dari sahabat yang mencintaimu karena Allah.
Sampai bertemu di surga ya…
MasyaAllah
BalasHapus